Tuesday, April 20, 2010

Dibalik layar skripsi: Kunfayakun..

1 Comments

Menjadi mahasiswa tingkat akhir akan sibuk dengan penyusunan skripsi. Ini berlaku untuk saya sekarang.. hufh, awal penyusunan semangat banget sampai memikirkan hal-hal indah yang akan dilalui.. betapa hebatnya saya bisa sampai pada titik perjuangan ini hoho..
Namun, setelah masuk ke dalam dunia penelitian ini... wew,, tak semudah membalikkan mangkok bakso.. Berjuta ujian datang bertubi-tubi melanda sang pendekar.. tangkisan, tendangan, pukulan.. ciaattt harus berhasil dilalui.. hag hag..(lebay mode:on)

Tulisan ini bukan untuk memojokkan Om Skripsi.. saya hanya mencoba menggali kembali ingatan dan perasaan saya sebagai seorang anak yang memperjuangkan waktu agar bisa segera hengkang dari kampus tercinta guna mencegah bertambahnya beban bapak dan ibuku tersayang untuk membayar biaya perkuliahan..
Beruntung lah saya mendapat pembimbing yang sangat berwibawa dan senantiasa bersedia memberikan inspirasinya pada sang mahasiswa ini.. Saya menjadi sadar bahwa segalanya harus dilakukan dengan niat yang baik. Niat yang baik ini harus saya sesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan pendekar. Dunia persilatan tingkat akhir ini kadang membuat saya putus asa dan merasa rendah diri ihiks..
Tapi sekali lagi terimakasih Allah.. hari ini lewat kata-katanya Engkau membangkitkan kobaran api semangat perjuangan kembali.. You raise me up... ^o^
Jika mengaplikasikan logoterapi, mungkin skripsi ini membuat saya bisa lebih memaknai hidup dan membuka mata saya bahwa Allah itu selalu ada.. tinggal kita yang percaya dan mau mendekatkan diri pada-Nya..
Beberapa waktu lalu, seorang teman sudah sangat hopeless memandang proposalnya yang masih belum selesai.. batas pengumpulan proposal tinggal tersisa esok hari.. Sedangkan hari ini dia masih harus revisi lagi tuh proposal. Belum instrumen yang belum beres. Baginya sudah tidak ada harapan lagi untuk mengikuti seminar gelombang ini.
"Siul belum beres bikin istrumen. Aku mah pasrah aja, ga seminar sekarang juga ga apa-apa."
Setengah bercanda saya asal nyeletuk aja, "Ga gitu juga..kunfayakun, kalau memang Allah mau pasti besok acc.. Tring.. tiba2 tangan dosennya digerakin ma Allah trus tiba2 dosennya nulis acc haha.."
Saat itu bagi kami itu hanya gurauan pengobat keputusasaan saja. Tapi eh tapi ternyata..
Besoknya siang hari ketika jam-jam terakhir pengumpulan draft, perempuan berjilbab itu tersenyum-senyum menampakkan wajah gembira sambil berkata padaku.. "Ndri, beneran kunfayakun.. proposalku di acc.."
Whattttt??? Subhanallah.. dari situ saya merasa semakin yakin bahwa apa yang kita usahakan tidak lepas dari doa yang selalu kita panjatkan.. usaha tanpa doa tidak ada artinya..
Memang benar wejangan Bapak dosenku.. Peningkatan ibadah terjadi saat penyusunan skripsi haha.. mudah-mudahan ga cuma semester ini aja.. amin.

1 comments:

Post a Comment