Wednesday, February 17, 2010

Manusia dengan segala ide di otaknya..

2 Comments

Seiring perkembangan dunia informasi dan telekomunikasi, akhir-akhir ini banyak merebak kasus-kasus yang cukup memprihatinkan..
Beberapa orang yang "kelebihan" ide menyalahgunakan fasilitas ini. Dari mulai kasus penggunaan Facebook sebagai sarana prostitusi, melecehkan manusia lainnya, sampai penculikan remaja. Memang benar-benar "kreatif" (bisa kepikiran ya?).
Saya juga pernah melihat adanya kasus pelecehan guru oleh murid lewat situs jejaring sosial ini. Tragisnya sang murid dikeluarkan dari sekolah dan sekolah lain menolak untuk menerima si murid tersebut.
Jika berfikir lebih jauh ke depan sebenarnya saya berfikir tindakan itu terlalu berlebihan. Remaja adalah masa untuk mereka membuat eksistensi di lingkungannya. Masa mereka mencoba untuk beraktualisasi diri, dan menurut saya justru itulah fungsi sekolah agar mendidik mereka agar tahu nilai-nilai sosial yang harus mereka pahami dan dijalankan di dunia ini. Nilai untuk saling menghormati antar sesama..(teringat pelajaran PPKn semasa SD ^^).
Ketika si anak bermasalah, bukankah kita yang lebih tua (dalam umur ^^) justru harus bertanya ada apa dengan anak ini? Apa yang membuat dia melakukan hal tersebut? Pendekatan interpersonal dengan sang anak mungkin akan lebih baik, kadang remaja hanya ingin menunjukkan bahwa mereka hebat dan berfikir pendek hanya untuk membuat dirinya merasa puas karena telah menyalurkan gejolak emosi sesaat. Tidak bisa salahkan karena memang itulah tugas perkembangan yang harus mereka lalui. Berhasil tidaknya fase ini tergantung kita sebagai keluarga atau orang-orang yang berinteraksi dengan mereka. Peran orangtua juga pendidik sangat penting agar mereka dapat mengerti bahwa kita hidup di dunia ini ada aturan mainnya.
Ya, memang sulit menempatkan diri kita sebagai orang lain. Kadang kita tak mengerti apa yang mereka pikirkan sampai melakukan hal-hal negatif tersebut. Namun, itulah manusia. Selalu ingin tahu, mencoba menaklukan segala hal yang membuat otak penasaran.
Kembali kepada pokok inti.
Yupz, kita tak bisa begitu saja menyalahkan si pengguna layanan yang sudah membuang "sampah" di internet. Manusia diberi akal pikiran yang terbentang luas oleh Gusti Allah untuk melakukan hal yang mereka inginkan. Namun, kadang manusia lupa bahwa Allah juga telah menetapkan kode etik moral profesi manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia. Saat itulah kemuliaan manusia menjadi lenyap tak berarti.

Saya jadi teringat lagu Tigapagi yang berjudul "Menari".. (coba untuk mendengar?)

Mari menari…
marilah bersuka cita menari
jangan pedulikan sesama
tapi ingat tuhan takkan pernah buta
Mari bernyanyi…
seakan kita takkan pernah mati
lalu sakiti diri sendiri
sadar tak sadar mati menghampiri
ku……sadari… sesali……
hidup yang sekali takkan kembali…
Mari nikmati… indahnya dan nikmat surga duniawi
Hanya makhluk bodoh yang berfikir nikmat dunia melebihi nikmat surgawi……
ku… ratapi……tangisi……
hidup yang sekali tak punya arti………
uuuuu…uuu…uuu…………

Mudah-mudahan kita semua diberi kekuatan untuk terus melanjutkan perjalanan hidup ini dengan tetap menjadi manusia yang mulia di hadapan-Nya. Amin.

2 comments:

Post a Comment